“katakanlah wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri-diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat allah . sesungguhnya allah mengampuni semua dosa-dosa (kecuali syirik). sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha pengasih” (Azzumar : 53)
Sedih dan prihatin rasanya melihat kondisi bangsa
Siapa yang harus disalahkan ?. bukan saatnya saling menyalahkan !. sekalipun butuh jawaban, jawabannya adalah “kita” !. ya. Kitalah yang salah. Salah terlalu mengandalkan pemerintah bukan tawakal kepada Allah dan melakukan usaha semaksimal yang kita mampu tanpa meninggalkan ibadah. Salah karena kita selalu melihat kejelekan orang lain bukan introspeksi diri. Selalu mementingkan diri sendiri daripada orang lain.
Jangan berpikir tidak mempunyai keahlian, ijazah, pengalaman, relasi, atau apapun itu namanya !. jangan ! sekali lagi jangan !. Allah tidak akan menyengsarakan kita. Allah akan memberikan jalan keluar dari semua urusan kita apabila kita bertaqwa. Sudahkah kita taqwa ?. itu masalahnya.
Dalam
Mungkin bukan saatnya membahas tentang taqwa, karena kata ini sering kita dengar sejak dari kecil sampai sekarang. Di setiap jum’at atau ceramah-ceramah di pengajian, kata ini sering kita jumpai. Tidak asing ditelinga tapi asing dalam pelaksanaannya. Apakah kita harus berhenti disitu ? tanpa mengadakan perubahan ?. apakah kita terlalu fokus kepada dosa-dosa kita ? salah !
Kalau kita cenderung banyak dosa, minta ampunlah kepada-Nya. Jangan putus asa dari rahmatnya. Perhatikan ayat diatas (Az-Zumar : 53).
Di samping itu jangan pula terlalu menyalahkan diri sendiri tanpa adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Yang ada malah depresi, stress, dan gangguan penyakit jiwa lainnya.
Kita harus optimis ! jangan menyerah dengan keadaan !. Rohmat Allah luas !. perhatikan kembali ayat diatas (Az-Zumar : 53) pada poin “jangan berputus asa dari rahmat Allah !”. Meski kita banyak melakukan dosa, baik kepada Allah SWT maupun terhadap hamba-hamba-Nya, Allah sendiri yang melarang kita untuk berputus asa dari rahmat-Nya. Subhanallah ! sungguh Allah SWT maha pengampun lagi maha pengasih.
Orang yang optimis selalu berpikir positif. Seperti melihat setengah gelas air, ia berkata “masih ada setengah lagi”. Sebaliknya orang pesimis berkata : “yaah.. cuma setengah lagi”. Orang optimis selalu melihat kelebihan bukan kekurangan. Selalu melihat kekuatan daripada kelemahan. Menangkap peluang bukan menyia-nyiakannya. Itulah yang selalu diucapkan para motivator sukses
Apalagi yang dikwatirkan ?. Lakukan sesuatu yang dapat meraih keridha-an Allah SWT, mohon pengampunan-Nya ! gapai rahmat-Nya. Jadikan hidup kita lebih berarti dan bahagia Dunia-Akhirat dibawah naungan-Nya. Jangan lupa Istiqamah ! (teguh pendirian). Semoga Allah memberi kita kemudahan-kemudahan dalam menghadapi hidup. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar