Selasa, 30 Desember 2008

Beranikan dirimu !

1. Takut karena salah, berani karena benar

Ya. Itu bukan teori semata. Ketika seseorang berbuat salah, dia selalu dibayang-bayangi oleh ketakutan. Sedangkan orang yang merasa dirinya sudah melakukan yang baik dan benar, dia akan percaya diri menghadapi situasi apapun. Sekalipun ia dalam keadaan difitnah, misalnya.
Bagaimana dengan orang yang tidak melakukan kesaahan apapun, namun dia tetap merasa takut menghadapi suatu masalah ?, Itu disebabkan oleh perasaan negatif yang berlebihan. Seperti takut disalahkan, takut dituduh, dan lain-lain.. Padahal kalau kita selalu ingat Allah swt yang Maha Tahu, insya Allah perasaan takut yang berlebihan itu akan sirna. Serahkan semua pada-Nya. Dia pemilik segalanya. Sebagai contoh, orang yang akan menghadapi ujian. Meskipun Ia sudah berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh tapi perasaan takut selalu ada seperti, takut tidak lulus, takut mendapat nilai jelek, takut tidak bisa menjawab, takut soalnya susah, dll.
Ketika anda sudah berusaha (dengan maksimal) dan anda berdo’a kepada Allah, jangan lagi ada rasa takut ! Allah selalu mendengar permohonan hamba-Nya. Jangan tinggalkan sholat dan ibadah lainnya serta jauhi maksiat ! Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan berserah diri !

2. Berani berbuat berani bertanggung jawab

Kata-kata ini juga sering kita dengar dan kita ucapkan meski jarang yang melaksanakan. Kebanyakan diantara kita berani berbuat namun enggan mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Alasannya pun bervariasi.
“Lempar batu sembunyi tangan”, mungkin pribahasa ini seirama dengan ungkapan diatas. Tidak semata-mata pribahasa itu dibuat kalau tidak ada makna yang terkandung di dalamnya. Ada pelajaran disana. Kita diharapkan untuk tidak menjadi penakut dan pengecut !

3. Berani bertindak

Ketika kita menghadapi kesulitan, banyak ketakutan yang merongrong pikiran kita sehingga kita tidak sempat berpikir tenang dan jernih. Disaat itu pula kita terkadang atau bahkan sering mendapati jalan keluarnya namun tidak berani untuk mewujudkannya dengan bentuk tindakan yang konkrtit. Alasannya bermacam-macam. Takut ini, takut itu, takut gagal, takut tidak efektif, dan lain-lain.
Bertindaklah ! Sayang kalau ide-ide anda tidak diwujudkan menjadi kenyataan. Masalah berhasil atau tidak, itu beda lagi urusannya. Meski demikian, berpikirlah sebelum bertindak !. Tindakan yang terkonsep akan menghasilkan hasil yang baik, insya Allah. Tapi jangan terlalu lama berpikir yang mengakibatkan kita ragu dan takut. Baca Basmalah, Maju dan Tawakal !

4. Berani berbicara (di depan umum)

Diam itu emas. Ya. Namun diam yang aktif. Diam yang menjauhi perkataan kotor, diam dalam keadaan berpikir, diam karena banyak mendengar, dan sebagainya. Ketika anda ditunjuk untuk maju dan berbicara di depan kelas, itu lain ceritanya. Anda dituntut untuk berani berbicara, apalagi yang dibicarakannya tentang ilmu. Bagaimana rasanya ketika anda berbicara di depan umum ?, rasa takut, gemeteran, keringatan, pikiran mendadak blank (kosong), tentu sudah tidak asing lagi. Itu wajar !
Persiapkan diri anda (fisik maupun mental) materi yang akan disampaikan, dan pelajari teknik berbicara di depan umum. jangan anggap remeh !
Bagaimana kalau kita disuruh berbicara di depan umum secara mendadak ?. kalau kita sudah pengalaman sih, tidak masalah. Kalau itu baru pertama kali, mungkin lebih baik anda menolak secara baik-baik. Bagaimana kalau terpaksa dekarenakan memang penting ? Tarik nafas, ingat apa saja yang pernah anda tahu ! Tersenyumlah ! Jauhi perkataan yang panjang lebar ! Singkat dan usahakan berisi ! Katakan “bisa” !

5. Berani berpendapat

Di dalam sebuah diskusi atau rapat, misalnya, terdapat hal-hal yang anda tidak suka atau tidak setuju, bahkan tidak sesuai dengan aturan/ ajaran Agama (Islam), tapi anda tidak berani untuk mengutarakan ketidaksetujuan itu, dikarenakan anda merasa kurang percaya diri. Anda merasa bahwa wawasan anda kurang dibandingkan dengan orang lain. Anda takut, pendapat anda tidak diterima.
Itu hanya sebagian kecil dari beberapa alasan.
Ingat ! Katakanlah kebenaran walau itu pahit ! walau itu berat !. Anda jangan membiarkan diri anda terbelenggu oleh ketakutan, terlebih untuk mencegah kebathilan. Memang itu tidak mudah. Anda butuh latihan, khususnya latihan memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat. Masalah diterima atau tidak, bukan urusan. Jangan pula bertindak ceroboh. Anda harus yakin dan mempertimbangkan pendapat anda. Pelajari etika berpendapat. Kalau memang yakin, baca Bismillah.... acungkan jari (dengan mantap), berdiri, tersenyum... dan katakan maaf, dan seterusnya. Pokoknya harus tegas dan jangan berbelit-belit ! OK ?

6. Berani membuat keputusan

Jika anda sebagai pemimpin, ketua, orang yang berpengaruh, atau siapa saja, ketika dihadapkan kepada bermacam pilihan, apa yang akan anda lakukan ?. kebanyakan bingung, bimbang, panik, dan stress. Apa penyebabnya ? apakah itu dikarenakan jangka waktu yang pendek yang harus segera didapatkan jawabannya atau karena semuanya penting ?. Apapun alasannya, ambil dan lakukan hal yang paling penting, kalau sempat, yang lebih penting, penting, baru yang kurang penting.
Kalau memang dalam keadaan mendesak, tenangkan diri anda, serahkan pada Allah, baca Basmalah, Ambil sikap dan buat keputusan yang bijaksana. Terlebih anda seorang pemimpin. Anda jangan plin-plan !

7. Berani bergaul

Anda termasuk orang yang pemalu ? orang yang selalu minder ketika berkumpul dengan orang lain ? atau anda termasuk orang yang lebih senang mengurung diri di rumah daripada berinteraksi dengan orang-orang yang ada dilingkungan anda ?.
Kalau anda mengurung diri dan menjauhi orang-orang karena alasan takut membuang waktu yang sia-sia, itu bagus dan dibenarkan. Seperti menjauhi dari membicarakan kejelekan orang lain, berkata-kata yang tidak bermanfaat, atau takut menyakiti orang lain. Kalau alasannya karena anda merasa diri lebih rendah dari orang lain, maka itu salah !. Rendah hati boleh tapi rendah diri jangan, dong !. Tidak ada yang patut kita takuti kecuali Allah ! Allah Maha Besar !. Bergaullah dengan orang (muslim) yang baik-baik. Ambillah manfaat dari pergaulan itu. Pereratlah tali silaturahmi dan persatuan sesama umat Islam !
Kalau anda merasa kurang tampat, kurang tinggi, dan macam kekurangan lainnya, itu tidak penting !. Allah menilai hamba-Nya bukan dari apa-apa melainkan dari keimanan dan ketaqwaannya. Perdalamlah ilmu dan wawasan, (khususnya tentang keislaman), hiasi dengan akhlak mulia, dan bertaqwalah !


8. Antara berani dan gegabah

Anda harus berani tapi jangan gegabah. Keberanian yang dilandasi nafsu atau ego semata dan tidak dapat dipertanggung jawabkan akan menimbulkan kekacauan. Terlalu berani, akhirnya menjadi over (berlebihan!. Tidak sedikit malapetaka yang timbul akibat sikap yang gegabah. Hati-hatilah dalam berkata, berbuat, dan mengambiul sikap !

9. Berani menghadapi kehidupan

Allah swt Maha Kuasa. Dia berkuasa dan berkehendak menngatur hidup manusia. Susah-senang, miskin-kaya, sehat-sakit. Kesulitan yang kita hadapi adalah ujian dari-Nya. Kesenangan yang kita dapati ujian-Nya. Miskin-Kaya, sehat-sakit, juga ujian/ cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala. Bertaqwalah ! Beranilah hadapi hidup ! Allah tidak akan menyenhgsarakan makhluknya (yang beriman dan bertaqwa) !

10. Berani mengatasi masalah dan memecahkannya

“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan” (Al-Insyiroh : 5 - 6)

Tidak semata-mata Allah menurunkan penyakit tanpa ada obatnya. Tidak sesekali Allah memberikan kesulitan tanpa diberinya jalan keluar/ kemudahan.
Yang namanya masalah, selalu ada dalam kehidupan kita. Tapi bukan berarti kita harus berkeluh kesah dan berputus asa. Justru, jadikanlah itu sarana kita mendekatkan diri kepada Allah swt. Besar ataupun kecil masalah yang ada pada kita, menurut Allah sama saja. Semuanya mudah !.
Ketika kita mengalami kesulitan, hadapilah dan memohon pada Allah lalu pecahkanlah masalah itu ! Jangan Takut !

11. Berani membela Agama Allah

Bukankah kita selalu memohon pertolongan kepada Allah dan berharap pertolongan Allah itu segera datang ?. Allah Maha pemurah, pengasih, dan penyayang. Lihat dan renungi Surat Ibrohim ayat 7 : yang salinannya “Jika kamu menolong (agama) Allah maka Allah akan menolongmu dan menetapkan kedudukanmu”
Yakinlah bahwa Allah Maha Benar (Al-Haq), Maha Mendengar (Assamii’), Maha Melihat (Al-Bashiir). Yakinlah dengan kalamullah !, Yakinlah dengan ayat itu !. Intinya anda harus membela agama (yang diridhai) Allah ! Ada harus berdakwah ! jangan takut ! persiapkan diri, ilmu, wawasan, dan yang penting niat yang ikhlas !
Masalah rizki, jodoh, dan umur, Sudah Allah Jamin. Tugas kita adalah belajar (ilmu), beribadah, berkarya, dan berdakwah !

Kaum muslimin yang dirahmati Allah ! semua itu hanya sebagian saja dari beberapa keberanian yang semestinya dimiliki setiap Muslim. Intinya... kita harus
“Berani menghadapi setiap masalah demi tegaknya kebenaran !”

Wallahu A’ lam. Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin

Wassalam