Senin, 30 Juni 2008

Semangat

Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan (Al-Insyiroh : 5-6)

Banyak remaja atau siapapun yang ambisi dan sok pahlawan dalam memandang cita-citanya. seakan dia mampu dan yakin mewujudkan cita-cita itu. Namun ketika mendapatkan hambatan, ujian, cobaan, ia tak sanggup lagi meneruskan perjuangan untuk menggapai cita-citanya itu. Entah kenapa, yang jelas kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa itu bukan jodohnya, ini bukan jalanku, aku tidak cocok disini, tidak pantas menjadi itu dan masih banyak lagi alasan-alasan yang lain yang membuat seseorang menjadi kehilangan semangat alias nge-down. frustasi. biasanya orang seperti ini kurang masukan khususnya membaca buku. Padahal banyak buku-buku yang menyajikan tema-tema berbau motivasi. Kalau alasannya malas membaca, memang benar dan selayaknyalah orang seperti itu dilanda penyakit bodoh, miskin, sering terpuruk, dan merasa terbelakang. Sungguh kasihan orang seperti ini !. Ia tidak dapat menikmati karunia Allah yang telah diberikan kepada setiap hambanya termasuk potensi yang dimilikinya. Lalu bagaimana solusinya ?
Sebenarnya banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menegaskan agar kita jangan berputus asa. Begitu pula hadits-hadits yang dikemukakan oleh rosulullah SAW.
Salah satu ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan itu adalah surat Al-Insyiroh : 5-6 yang berbunyi " (5) maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan (6) sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Pada ayat-ayat tersebut terdapat kata "sesungguhnya" yang dalam bahasa 'arabnya "Inna" yang digunakan untuk memperkuat dan menegaskan terhadap lafadz-lafadz dalam bahasa 'arab tak terkecuali dengan ayat-ayat diatas. Terlebih ayat tersebut dinyatakan dua kali !. Subhanallah ! begitu kuat ayat ini menjelaskan kepada kita tentang sebuah arti kesulitan dan kegagalan.
Saya rasa 2 ayat tersebut diatas saja cukup untuk memotivasi kepada kita agar selalu tetap semangat menghadapi setiap masalah dan menyongsong masa depan yang lebih cerah yang dinaungi dengan rohmat dan ridho Allah. Meski masa depan itu samar, tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT dan hamba-hamba-Nya yang Ia kehendaki, tetapi kita dianjurkan mempersiapkan segala hal untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada. Maka dari itu, selayaknyalah kita mengarahkan tujuan kita hanya kepada Allah. Segala sesuatunya ikhlas karena Allah. Semuanya dilakukan untuk menggapai rohmat Allah SWT. Karena keinginan atau
cita-cita selain kepada Allah itu batil, sia-sia, dan rugi. Karena bagaimanapun juga kita akan kembali pada-Nya. Wallahu A'lam

Tidak ada komentar: